Rabu, 25 Mei 2011

Rehat Bersama Kyai Kocak _" NAJIS MUGHALAZAH"


 “Assalamu’alaikum kyai, gawat … gawat!”


“Wa’alaikumussalam warahmatullaah. Ada apa sih. Kaya orang dikejar-kejar kuntilanak!”
“Gawat kyai … gawat”.

“Apanya yang gawat? Ngomong yang jelas”.
“Anu kyai … anu santri”.

“Kenapa anunya santri?”

“Bukan anunya santri kyai, kakinya santri”.
“Walaaah … duduk! Nih minum dulu. Tarik nafas. Rileks. Tenang”.

“Alhamdulillaah … Maaf kyai, boleh nambah tehnya?”.

“Halaaah … ambil sendiri sana”.
“Alhamdulillaah … terima kasih kyai. Sekarang saya sudah tenang”.
“Terus ada apa gawat-gawat. Dateng-dateng kok bawa yang gawat-gawat. Bikin panik orang saja sampeyan”.

“Memang ada berita yang gawat kyai. Makanya saya datang ke sini buru-buru biar kyai tahu”.“Yah sudah. Sekarang ceritakan, ada berita apa dan segawat apa? Jangan bikin penasaran”.

“Anu kyai, ada santri digigit anjing”.

“Ya salaam….”.

“Tapi sudah diurus ketua asrama, kyai. Sudah dibasuh tujuh kali. Salah satunya dengan tanah. Soalnya liur anjing menurut fiqih, adalah najis mughalazhah. Sudah pula dikasih obat dan perban. Pokoknya beres”.

"Ya salaam ……”.

“Ndak usah khawatir kyai. Anjingnya juga sudah di karantina. Itu anjing milik si Ucok, tetangga pondok. Si Ucok juga sudah memberi biaya perawatan. Sekaligus minta maaf pada kyai, bahwa anjingnya sudah menggigit santri kyai”.

“Ya salaaaamm”.
“Kok, cuma ya salam, kyai?”
“Ya sampeyan nyercocos terus kaya petasan cabe. Mana sempet saya ngomong”.
“Maaf kyai, habis saya panik”.

“Cuman soal santri digigit anjing saja teriak-teriak kaya ada kebakaran sepondok”.

“Lha, kyai kok, ngomongnya begitu?”

“Ya mau apa lagi? Kan semuanya sudah diurus ketua asrama. Ndak perlu heboh kaya gitu. Tak pikir soal apa. Ndak tahunya cuma soal digigit anjing”.

“Tapi kan ini berita luar biasa, kyai. Ndak biasa terjadi”.

“Ah, itu mah bukan berita luar biasa. Ada santri digigit anjing mah, berita biasa saja”.

“Lha, ini berita luar biasa kyai. Nanti kalo masyarakat tahu ada santri digigit anjing, reputasi keamanan pondok kita, bisa rontok”.

“Ah … jangan didramatisir”.
“Maksud kyai apa? Saya ndak ngerti”.“Sampeyan belom tahu, apa pura-pura ndak tahu. Yang namanya anjing memang suka menggigit. Apalagi kalo ada tulangnya. Biasa kan? Yang luar biasa itu, kalo ada anjing digigit santri. Lalu anjingnya dibasuh tujuh kali, salah satunya dengan tanah. Itu baru berita luar biasa. Sampeyan ngerti ora!?”

“!!!???@#$%^&*&^%^%$%$#$#@!”, semaput.
Wkwkwkwkwkwkwkwk …

0 komentar:

Posting Komentar