Guru Go-Blog Why Not?
Wheitttsss,..,
Sebelumnya lu pada yang baca diatas jangan pada Negative thinking dulu brow and sista apalagi sesama mahasiswa atau juga status nya masih siswa yang kebetulan nyasar di postingan Ini.Bertepatan dengan HARI GURU NASIONAL saya tertarik untuk ngangkat tema yang segar meski sering digembar-gemborkan Oleh blogger lain dijagad dunia maya ini,apalagi kalo bukan Ranah Google.
Anyway,Go-bLog yang gue maksud disini adalah si Guru alias para mentor ataupun instruktur atau juga pembimbing baik formal nonformal,dimanapun berada,baik di pedalaman hutan maupun yang ada di rimba Gedung pencakar langit berada,menggunakan tehnik Blogging buat mengaplikasikan Ilmunya,tentunya dalam hal penulisan posting sesuai maupun juga diluar ranah ilmu yang ia kuasai ahhh ribet banget seh jelasinya,intinya itu si guru ngeblog untuk nulis materinya didalam blog pribadi ataupun blog pendidikan yang ada.
Dalam sebuah kesempatan, ketika bertemu dengan rekan-rekan sesama calon guru(maklum mahasiswa FK............IP hahahaha, saya mendapatkan pertanyaan yang tak terduga. “Apa sih untungnya guru ngeblog? Dapat dhuwit, jadi terkenal, tambah ilmunya, atau membuat mutu pendidikan jadi hebat?” Waduh, jujur saja saya tidak mudah untuk menjawab pertanyaan semacam itu. Namun, dengan sedikit *halah* bersilat lidah, saya jawab bahwa ngeblog itu sangat ditentukan oleh visi sang bloger dalam mengelola blognya. “Nawaitu”-nya mau apa dulu? Mau cari duit, cari sensasi, dan ketenarankah?
sejak saat itulah saya bertekad lebih kuat untuk ngeblog walau duit pas-pasan untuk ngebuktiin bahwa ngeblog banyak manfaatnya sehingga saya sangat terbantu untuk menjawab pertanyaan rekan sejawat itu. Saya pun iseng membuka tulisan-tulisan yang pernah terpublikasikan di blog saya yang lama.
Kalau saya pribadi, nawaitu saya ngeblog, memang bukan untuk mencari ketenaran dan sensasi. Dua hal ini memang tidak masuk dalam kamus ngeblog saya. Yang jelas, saya bisa bersilaturahmi, berdiskusi, dan brainstorming dengan sesama blogger dan para pengunjung. Kepada merekalah saya berguru dan belajar. Itu saja!
Dapat duwit? :acc Waduh! Siapa sih yang menolak dapat duwit? Hehehehehe :idea: Inginnya sih begitu. Namun, motif cari duwit lewat blog selama ini belum menjadi tujuan utama saya. Kalau toh pasang google adsense, lebih layak disebut sekadar asesoris blog belaka. Lantas, dari mana duwit untuk biaya ngeblog? Bukankah ngeblog juga butuh koneksi internet? Masih tersisakah gaji guru yang pas-pasan itu untuk biaya ngeblog? Haruskah mengurangi jatah untuk anak-istri?
Hahaha,untung aja pertanyaan terakhir itu saya belum ada punya alias masih single ting-ting.So menurut saya Ngeblog bukan cuma ngarepin materi(kalo bisa sih iya),memang beberapa waktu lalu saya punya GA alias google adsense dan sempat nyicip gimana beriklan digoogle secara gratis,tapi toh itu bukan niat utama saya.sebagai seorang calon guru saya ingin ilmu yang saya dapat di universitas maupun pengalaman saya dalam kehidupan pendidikan bisa saya tulis dan bisa bermanfaat juga bagi orang lain gitu lohh.aya kira benar. Ngeblog membutuhkan koneksi internet yang stabil. Untuk itu, jelas butuh dhuwit, apalagi ketika fasilitas ngenet gratis semacam hostspots di dekat rumah saya baru sekedar mimpi.Entah Hemm,,kapan ya bisa terwujud. Namun, alhamdulillah, saya masih bisa terus *halah* ngeblog sampai jari-jari saya capek menekan keyboard dan memegang mouse.Ngeblog akan sangat ditentukan oleh minat rekan-rekan sejawat yang bersangkutan. Serendah-rendahnya gaji guru pada masa sekarang, mereka tak akan jatuh miskin hanya gara-gara merogoh koceknya untuk ngeblog.
Nah, bisa jadi gara-gara blog juga, saya bisa punya banyak kenalan. Punya banyak kesempatan bersilaturahmi. *Narsis mode on*.liat aja teman-teman FB saya (narsis lagi),semuanya banyak saya kenal lewat forum blog,dan sebagainya.Kita bisa sharing dan tukar fikiran tentang apapun.Bahkan kita bisa diskusi lintas daerah,agama,suku,ras serta bangsa dan negara dengan ikatan silaturahim sebagai sesama blogger.Bisa jadi juga ini sebuah “blessing in disguise".
Aktivitas apa pun kalau didasari niat tulus dan minat serius agaknya akan mendatangkan imbas positif yang kita sendiri tidak tahu apa wujudnya. Yang jelas, dari sisi keilmuan, ngeblog akan terus memacu kita untuk tidak pernah berhenti belajar, baik dari sesama teman bloger, dari buku, atau situs-situs di dunia maya. Dari situlah pengetahuan dan ilmu kita akan terus berkembang seiring dengan makin banyaknya tulisan yang kita publikasikan
Dampaknya bagi dunia pendidikan? Jujur saja, saya belum bisa melihat keuntungannya secara nyata dan signifikans dalam praktik pembelajaran. Apakah guru yang melakukan aktivitas ngeblog dengan sendirinya mampu “menyulap” siswa didiknya jadi generasi masa depan yang hebat dan cerdas? Waduh! Ini lebih tidak bisa terjawab lagi. Sebab, ada banyak faktor yang menentukan hebat atau tidaknya generasi masa depan negeri ini. Guru hanya ibarat skrup dalam sebuah mesin raksasa. Sekokoh apa pun lilitan skrupnya, kalau mesinnya bobrok, tetap saja hancur.
Agaknya, blog “pendidikan”, entah dikelola oleh guru atau non-guru, akan menjadi “sasaran” kata-kata kunci seputar masalah pendidikan yang dimasukkan lewat mesin pencari.Saya menduga, kata-kata kunci itu dimasukkan oleh, paling tidak, seorang pendidik atau calon pendidik yang kebetulan ingin mencari referensi yang berkaitan dengan masalah pendidikan hingga akhirnya mereka kesasar masuk di blog ini.
Secara tidak langsung bisa saya simpulkan bahwa blog “pendidikan” akan memberikan manfaat bagi kepentingan dunia pendidikan, terlepas apakah content-nya serius atau sekadar ecek-ecek seperti blog ini. Nah, alangkah bagusnya apabila dunia maya ini ditaburi oleh kehadiran blog-blog pendidikan yang lahir dari tangan seorang guru. Jelas, akan memberikan kemudahan bagi para pemburu informasi di bidang pendidikan untuk menemukan referensi yang mereka butuhkan.
Saya pribadi merasa salut dengan rekan-rekan sejawat guru yang telah memiliki aktivitas ngeblog di sela-sela rutinitas tugas mengajar dan mendidiknya hingga mampu memberikan sumbangsih pemikiran yang sangat dibutuhkan untuk membangun wacana-wacana kritis demi mewujudkan dunia pendidikan yang dinamis, bermartabat, dan berbudaya.
Selain itu, agaknya juga perlu dipikirkan untuk membuat sebuah blog khusus bagi kepentingan organisasi guru,Melalui blog, rekan-rekan guru mata pelajaran serumpun bisa saling berbagi dan bersilaturhami sehingga dunia pembelajaran makin berkembang secara dinamis dan progresif.
Yups in the last, buat-buat rekan sejawat guru, salam kreatif dan salam ngeblog! Sudah saatnya guru mempunyai blog sebagai wahana berkiprah dan membangun wacana-wacana kritis demi mewujudkan dunia pendidikan yang dinamis, bermartabat, dan berbudaya.
By the way ini hanya pemikiran saya sebagai calon guru yang modern hahahaa,Blog bisa dikatakan sarana dan metode baru dalam hal pengajaran secara Offline,secara langsung dan tak langsung,tapi tetap seperti yang saya katakan diatas,semuanya kembali pada nawaitu kita.Bila ilmu atau tulisan kita bermanfaat bagi banyak orang tentu menjadi amal jariah bagi kita juga kan?.
Selamat Hari Guru Nasional Wahai Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa Ku
0 komentar:
Posting Komentar