Rabu, 28 Maret 2012

Pinokio dan Kebohongan

Dan kebohongan

Sebentar lagi bulan April,tentu kita tahu budaya April Mop bukan?Nah,Budaya April mop atau hari dimana kita boleh berbohong dan berbuat kebodohan dengan menjahili teman atau sahabat sendiri yang awalnya adalah budaya amerika yang tersohor ke seluruh dunia seperti juga halnya Budaya Valentine Day.Apalagi isu hangat saat ini,soal Kenaikan BBM,apakah Es Be Ye juga lagi mau buat kejutan April mop Untuk rakyat Indonesia?#dafuqq

Pinokio Inspirasi Kebohongan

Bicara tentang budaya Amerika dibulan April atau April Fools day tentu kita akan ingat tentang cerita Pinokio,wah masa gak ingat?. Pinokio adalah salah satu dongeng anak-anak yang lumayan terkenal diseluruh penjuru dunia dan akhirat #lebay. Ceritanya adalah tentang seekor boneka kayu bernama Pinokio yang kemudian berubah menjadi anak manusia sungguhan.

Pinokio diciptakan oleh Pak Gepetto yang kesepian karena Jomblo gak ada istri hingga jomblo abadi wkwkw.Pak gepetto yang juga tukang kayu akhirnya membuat boneka kayu sebagai teman hidupnya,yaitu Pinokio.

Di awal-awal cerita, Pinokio digambarkan sebagai seekor boneka kayu yang nakal, tapi tingkat kenakalannya masih lebih mendingan daripada kenakalan anak muda jaman sekarang. Pinokio tidak pacaran, apalagi ditempat gelap. Bandingkan dengan anak jaman sekarang .

Ok, lanjut. Di setiap petualangannya, pinokio selalu diperhatikan oleh seorang peri yang kelak akan mengubahnya menjadi manusia sungguhan.

Setiap kali berbuat nakal, Pinokio akan diberikan hukuman oleh si peri. Dan salah satu hukuman yang paling sering diterima Pinokio adalah hidungnya akan memanjang apabila ia berbohong. Tapi hidungnya bisa memendek lagi jika ia menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Selain itu, dia juga harus rajin menabung #halah.

Uniknya,pinokio juga menjadi inspirasi bagi karakter baik didunia nyata maupun fiksi untuk sesuatu yang bersifat dusta,contohnya saja karakter Usopp dalam film ONE PIECE,Usop berkarakter penakut dan hanya mengandalkan kebohongan untuk membuatnya lebih percaya diri serta menakuti lawannya yang lebih kuat darinya,serta kesamaan hidung yang panjang hehe.

Adalagi Tengu,karakter hantu dari Jepang,meski cuma hanya kesamaan hidung yang panjang.Didunia nyata Pinokio adalah lambang kemalasan dan kebohongan.

Pinokio dan Anak-anak

Seperti kebanyakan dongeng yang ditujukan khusus untuk anak-anak, Pinokio juga memiliki pesan moral yang ingin disampaikan oleh penulisnya, Carlo Collodi. Beliau, ingin mengingatkan anak-anak yang membaca/mendengarkan dongeng Pinokio bahwa, berbohong itu adalah perbuatan yang tidak baik. Tentu saja ini adalah pesan yang bagus. Tapi menurut ku, dia kurang berhasil menyampaikan pesan-pesannya yang ada di dongeng Pinokio ini.

Dongeng anak-anak biasanya bisa dibaca oleh seorang anak tanpa harus didampingi orang tua sekalipun. Tapi Pinokio, adalah dongeng anak dimana si anak tidak boleh dibiarkan untuk membacanya sendirian. Harus ada yang menemaninya dan membacakannya dongeng tersebut,baik orangtua,kakak maupun orang lain yang dewasa. Jikalau seorang anak membaca dongeng Pinokio sendirian, aku yakin dia akan salah paham dengan apa yang dimaksud si pengarang dongeng.

Anak-anak yang salah paham mengira, dengan berbohong akan bisa membuat hidung mereka menjadi lebih panjang (baca:mancung). Menurut buku Tatang Sutarma, anak-anak adalah masa dimana keingin tahuan sangat amat tinggi. Semua yang mereka lihat, dengar, baca pasti akan mereka praktekan, demi mendapatkan kebenaran dan memuaskan rasa ingin tahunya.

Nah, jika ada seorang anak yang ingin hidungnya terlihat lebih panjang, maka dia akan mempraktekkan apa yang dilakukkan Pinokio (baca:berbohong). Tentu itu adalah hal konyol, sebanyak apapun kita berbohong, hidung kita segitu-gitu aja. Tapi apakah dengan begitu anak-anak akan berhenti berbohong? Tentu tidak. Malah dia akan terus berbohong lagi sampai hidungnya memanjang.

Lebih jauh lagi,kalau kita hubungkan dengan fakta-fakta saat ini,ketika sang anak bersama Ayahnya atau kakaknya menonton acara berita yang menampilkan para Pengumbar janji-janji manis buat rakyat,maka dia akan bertanya pada sang ayah,"yah Itu koq oyang yang suka belbohong idungnya pesek sih?",lalu sebagai orangtua atau kakak,kita mesti menjawab apa?bingungkan??.

Pinokio adalah sebuah dongeng untuk anak-anak yang tidak boleh dibiarkan dibaca oleh anak-anak tanpa pengawasan orang dewasa. kita tidak ingin generasi penerus bangsa ini, khususnya Indonesia nantinya akan menjadi orang-orang yang pandai berbohong seperti para leluhurnya saat ini. Jika anda yang membaca ini sudah punya anak, jangan biarkan anak anda membaca dongeng Pinokio sendirian,Jika belum,ya setidaknya adik atau anak tetangga anda.Hahaha

Pinokio dan EsBeYe Cs

karikatur sby

Ngomong-ngomong soal Pinokio,Setelah pada 28 Januari 2011 kemarin tokoh dongeng yang digemari anak-anak ini bakal menyambangi Istana Presiden. ada sekelompok masyarakat yang menghadiahi Presiden SBY tepat di enam tahun pemerintahannya dengan kado patung Pinokio. Nah kali ini,bertepatan dengan April Mop dan kenaikan BBM yang hangat ini,Akankah Wujud Pinokio Pemerintahan Kita Jauh Terkuak?

Mungkin kita sebagai bangsa Indonesia jengah dan galau dengan pemerintahan SBY telah membohongi rakyat. Sementara itu sebanyak 100 tokoh politik dan aktivis LSM menggelar Pertemuan Meja Bundar di Gedung Joeang pada 17 Januari lalu. Dalam pertemuan itu dideklarasikan 2011 sebagai tahun kebenaran dan kejujuran.

Bahkan sejumlah aktivis dan tokoh lintas agama dalam rapat di Kantor PP Muhammadiyah, juga mencanangkan tahun ini sebagai tahun perlawanan terhadap kebohongan. Dalam pertemuan itu disampaikan 9 kebohongan lama dan 9 kebohongan baru =18 kebohongan[1]yang dilakukan Pemerintahan SBY-Boediono.

Seperti pribahasa, tak ada asap kalau tak ada api. Pun dengan tudingan kebohongan yang dialamatkan kepada pemerintah SBY-Boediono ada pemicunya. Pemerintah yang dinilai banyak kalangan rajin pencitraan ini tak jarang mengklaim sejumlah keberhasilan. Padahal, hal itu tidak seperti fakta di lapangan. Pemerintah memaparkan angka-angka statistik yang menunjukkan kenaikkan signifikan ekonomi makro.

Sayangnya, klaim keberhasilan itu justru kontras dengan potret kemiskinan rakyat. Masih banyak warga yang makan nasi aking, bahkan ada yang sampai memakan tikus demi bertahan hidup. Kalau memang torehan pertumbuhan ekonomi membaik, tentunya pemerintah tidak bakalan kelabakan ketika angka inflasi terkerek hanya gara-gara cabai rawit.

Kekecewaan rakyat kian sempurna dengan ketidakjujuran kalangan DPR. Para wakil rakyat yang terhormat ini tidak jujur dengan amanah yang mereka emban. Banyak yang main mata dengan mengatasnamakan rakyat. Sebut saja, kontroversi rencana pembangunan gedung baru DPR karena tidak transparan soal alokasi dana yang disebut-sebut lebih dari Rp1,8 triliun itu.

DPR beralasan, Gedung Kura-Kura sudah miring sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan penghuninya. Padahal menurut sejumlah ahli, gedung wakil rakyat ini tidak semiring apa yang disuarakan legislator di Senanyan. Bisa jadi, keinginan miring dari DPR-lah mengharuskan berbohong kepada rakyat demi membangun gedung baru yang mewah lengkap dengan kolam renang dan pusat kebugaran. Tak pelak, bangunan berlantai 36 itu sarat menyimpan praktik kebohongan publik.

Tudingan ini seperti disampaikan Indonesia Budget, Transparency International Indonesia, dan Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK). Sementara itu, Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menilai sangat wajar masyarakat menolak rencana itu, karena tidak ada korelasi antara peningkatan kinerja dengan gedung baru.

Di sisi lain, ternyata sampai saat ini politik balas budi masih hinggap DPR, ketika pembahasan rancangan undang-undang. Masih ingat dengan kasus hilangnya pasal tembakau dalam Undang-Undang Kesehatan. Hal itu membuktikan adanya traksaksi kepentingan antara DPR dengan kelompok tertentu.

Berbeda dengan penuntasan Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) yang terancam molor. Pemerintah dan DPR justru saling tuding tidak serius. Padahal saat ini masih banyak orang sakit dari keluarga miskin ditolak oleh RS, dan kalaupun diterima harus bayar mahal.

Apabila preseden buruk semacam ini terus terjadi, maka orang miskin akan semakin miskin. Orang yang kaya juga bisa jatuh miskin, jika tiba-tiba terkena penyakit ganas yang mematikan karena harus membayar mahal biasa rumah sakit.

karikatur bbm

Bicara masalah kebohongan, sebenarnya tidak hanya dilakukan pemerintah dan DPR semata. Di negara yang masih marak dengan tindakan korupsi ini, sepertinya kebohongan sudah menjadi hal biasa dari yang paling sepele hingga urusan negara. Kejujuran sepertinya menjadi barang langka di negeri ini. Orang jujur malah dijauhi dan dimusuhi lantaran menjadi kerikil untuk memuluskan akal bulusnya, sedangkan orang yang gemar merekayasa atau memanipulasi justru dijadikan kawan.

Maka tak heran, dalam pergaulan sehari-hari mungkin Anda sering mendengar pameo, 'Jadi orang jujur sekarang susah'. Apa-apa selalu ada embel-embelnya. Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi bahkan menyindir orang yang jujur tak bakalan jadi pemimpin di Indonesia. Hanya mereka yang banyak uang, dapat membeli kursi kepemimpinan.

Duh, sebegitu parahnya kebohongan ini telah merusak tatanan kehidupan bangsa. Tapi itulah realitanya, negara ini karut-marut akibat ulah koruptor yang rajin menyebarkan kebohongan. Hukum seakan-akan diletakan di bawah karpet jika menilik kasus Gayus Tambunan yang ramai diperbincangkan saat ini. Itu baru kasus Gayus, masih banyak kasus lainnya yang lebih besar lagi. Dan semua keruwetan ini berawal dari satu kata yakni "bohong".Bagaimana dengan 1 April nanti?mari beropini!(dari berbagai sumber sosial)

0 komentar:

Posting Komentar