Halo sobat sharelikers sekalian,Apa kabar nya hari ini?Baikkan?Oh ya maaf ya kalau postingan ini mungkin dirasa tidak bermanfaat buat sobat yang lagi cari-cari info menarik,cuz ini catatan kuliah saya,Bagi yang membutuhkan Info yang sama silahkan baca-baca dan ambil infonya .
Tapi ingat selalu "SELALU CANTUMKAN SUMBER "ya bila mau copy paste ,baik itu dalam hal tertulis di blog maupun cetak (print).Oke sob Sekian dulu,Mari silahkan dibaca catatan Mata Kuliah Saya Berikut Ini
Peranan Guru Dalam Bimbingan Disekolah
OLEH : RANDY OKTARI
MAHASISWA FKIP B.INGGRIS
~UNIVERSITAS BATURAJA~
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no. 20 tahun 2003 pasal 3 dinyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
Bimbingan merupakan bantuan kepada individu dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam hidupnya. Bantuan semacam itu sangat tepat jika diberikan di sekolah, supaya setiap siswa lebih berkembang ke arah yang semaksimal mungkin. Dengan demikian bimbingan menjadi bidang layanan khusus dalam keseluruhan kegiatan pendidikan sekolah yang ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidang tersebut.Dalam hal ini peran guru sangatlah vital terhadap kewajiban akan bimbingan yang di butuhkan oleh para siswanya ,agar berkembang sebagaimana mestinya dan dapat mengembangkan potensi nya serta bakat dan minatnya dalam belajar dan berinteraksi secara sosial.
Berdasar latar belakang tersebut di atas, penulis tergerak untuk melakukan telaah mengenai program bimbingan di sekolah dan peranan guru dalam pelaksanaannya.
B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan:
- Sebagai calon guru agar dapat memahami akan tugas guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah baik diluar maupun di dalam kelas Sebagai calon guru agar kiranya dapat menjalankan program – program bimbingan di sekolah tempat ia mengabdi.
Berdasarkan dari latar belakang diatas,jelas bahwa Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan di sekolah,yang sasarnnya adalah siswa-siswi yang secara psikologi masih dalam keadaan labil yang butuh bimbingan dan konseling.Tetapi bagaimanakah konsep bimbingan dan konseling dan Apakah peran guru dalam hal ini,maka dikonsepkan sebagai berikut:
1. Apa sajakah Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah ?
2. Bagaimanakah Kerja sama guru dengan konselor dalam layanan bimbingan?
..............................
BAB II ISI
A. Peranan guru dalam pelaksanaan bimbingan di sekolah
1. Tugas guru dalam layanan bimbingan di kelas
Guru perlu mempunyai gambaran yang jelas tentang tugas-tugasnya dalam kegiatan bimbingan .kejelasan ini dapat memotivasi guru untuk dapat berperan aktif dalam kegiatan bimbingan dan mereka merasa ikut bertanggung jawab atas perkembangan anak didiknya baik dalam keberhasilan belajar dan juga interaksi sosialnya.
Dalam hal peran guru dalam kelas,menurut Rochman Natawidjaja dan Moch.surya(1985),halyang harus di perhatikan guru dalam proses belajar-mengajar sesuai fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu :
- Sikap yang positif dan wajar terhadap siswa
- Perlakuan terhadap siswa didasarkan atas keyakinan bahwa sebagai individu, siswa memiliki potensi untuk berkembang dan maju serta mampu mengarahkan dirinya sendiri untuk mandiri.
- Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
- Pemahaman siswa secara empetik
- Penghargaan terhadap martabatsiswa secara individu
- Penampilan diri secara asli( genuine) tidak berpura- pura, di depan siswa
- Kokontretan dalam menyatakan diri
- Penerimaan siswa secara apa adanya
- Perlakuan terhadap siswa secara permissive
- Kepekaan terhadap perasaan yang dinyatakan oleh siswa dan membantu siswa untuk menyadari perasaan itu
- Kesadaran bahwa tujuan mengajar bukan terbatas pada penguasaan siswa terhadap bahan pengajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan siswa menjadi individu yang lebih dewasa
- Penyesuaian diri terhadap keadaan yang khusus
Abu ahmadi (1977) mengemukakan peran guru sebagai pembimbing dalam melaksanakan proses belajar-mengajar sebagai berikut:
- menyediakan kondisi –kondisi yang membuat setiap siswa merasa aman ,dan berkeyakinan bahwa kecakapan dan prestasi yang dicapainya mendapat perhatian dan penghargaan,hal ini memotivasi siswa untuk giat belajar dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa
- mengusahakan agar setiap siswa mengenali dan memahami kecakapan ,sikap,minat dan pembawaan dalam dirinya.
- mengembangkan sikap-sikap dasar sosial yang baik bagi tingkah laku para siswa yang tidak merugikan dirinya serta temannya.
- menyediakan kondisi dan kesempatan yang sama bagi setiap siswa untuk memperoleh hasil yang maksimal ,sesuai kemampuannya,baik itu berupa fasilitas waktu,alat atau tempat bagi para siswa untuk mengembangkan kemampuannya.
- membantu setiap siswa memilah dan memilih jabatan yang cocok,sesuai dengan bakat,minat dan kemampuannya.
Disamping tugas-tugas diatas,guru juga dapat melaksanakan tugas-tugas bimbingan dalam proses pembelajaran seperti berikut:
1.melaksanakan kegiatan diagnostic kesulitan belajar,dalam hal ini guru harus bisa mengidentifikasi sumber-sumber kesulitan belajar yang dialamai oleh setiap siswa dengan cara:
- menandai siswa yang diperkirakan mengalami masalah,dilihat dari prestasi belajarnya yang paling rendah atau berada di bawah nilai rata-rata kelasnya,
- Mengidentifikasi mata pelajaran dimana siswa mendapat nilai rendah/dibawah rata-rata kelas
- Menelusuri bidang/bagian dimana siswa mengalami kesulitan yang menyebabkan nilainya rendah,untuk mencari penyebab timbulnya kesulitan itu
- Melaksanakan tindak lanjut,apakah perlu belajar tambahan ,dengan bimbingan dari guru-guru khusus,atau tindakan lainnya.
2.Masalah-masalah yang diluar kemampuan seorang gurudan kewenangan nya kepada murid,yang belum terpecahkan dapat dialihtangankan (referral) kepada konselor yang ada di sekolah itu atau kepada ahli lain yang dipandangnya tepat untuk menangani masalah itu.
2. Tugas guru dalam operasional bimbingan di luar kelas
Tugas guru dalam layanan bimbingan tidak terbatas dalam kegiatan proses belajar-mengajar atau dalam kelas saja,tetapi juga kegiatan-kegiatan bimbingan diluar kelas.
Tugas- tugas bimbingan dalam operasional bimbingan di luar kelas antara lain :
a. Memberi pengajaran perbaikan (remedial teaching )
b. Memberi pengayaan dan pengembangan bakat siswa
c. Melakukan kunjungan rumah (home visit )
d. Menyelenggarakan kelompok belajar,yang bermanfaat
B.Kerja sama guru dengan konselor dalam layanan bimbingan
Kerja sama antara guru dan konselor sangat diperlukan demi tercapainya tujuan yang diharapkan. Kerja sama ini dilakukan karena adanya keterbatasan- keterbatasan dari kedua belah pihak dengan demikian di harapkan layanan bimbingan di sekolah akan lebih efektif .
Program bimbingan akan berjalan secara efektif apabila didukung oleh semua pihak, yang dalam hal ini khususnya para guru mata pelajaran atau wali kelas. Konselor berkolaborasi dengan guru dan wali kelas dalam rangka memperoleh informasi tentang siswa (seperti prestasi belajar, kehadiran, dan pribadinya),membantu memecahkan masalah siswa, dan mengidentifikasi aspek-aspek bimbingan yang dapat dilakukan oleh guru mata pelajaran. Aspek-aspek itu di antaranya :
- menciptakan sekolah dengan iklim sosio-emosional kelas yang kondusif bagi belajar siswa;
- memahami karakteristik siswa yang unik dan beragam;
- menandai siswa yang diduga bermasalah;
- membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar melalui program remedial teaching;
- mereferal (mengalihtangankan) siswa yang memerlukan layanan bimbingan dan konseling kepada guru pembimbing;
- memberikan informasi tentang kaitan mata pelajaran dengan bidang kerja yang diminati siswa;
- memahami perkembangan dunia industri atau perusahaan, sehingga dapat memberikan informasi yang luas kepada siswa tentang dunia kerja (tuntutan keahlian kerja, suasana kerja, persyaratan kerja, dan prospek kerja);
- menampilkan pribadi yang matang, baik dalam aspek emosional, sosial, maupun moral-spiritual (hal ini penting, karena guru merupakan “figur central” bagi siswa); dan
- memberikan informasi tentang cara-cara mempelajari mata pelajaran yang diberikannya secara efektif.
............................
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Sebagai pembimbing,guru berperan baik di dalam maupun di luar kelas,yang secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum.
- Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain.
- Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.
- Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
- Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar.
- Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan.
- Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar.
- Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa.
- Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak.
Kerja sama antara guru dan konselor sangat lah penting,karena keterbatasan kewenangan diantara keduanya serta kemampuan guru ,maka diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswanya.
B.Saran
B.Saran
Demikianlah makalah ini pemakalah uraikan secara sederhana dan sebagaimana mestinya dengan tetap menyadari kekurangan baik dari segi pemilihan kata ataupun penulisan,pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini lebih baik lagi untuk para calon guru dalam menghadapi masalah bimbingan dan konseling terutama disekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Abu. 19977. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Semarang: Toha Putra.
Depdikbud. 1976. Kurikulum Sekolah Menengah Atas 1975, Pedoman Bimbingan dan Penyuluhan. Jakarta: Balai Pustaka.
Koester, Partowisastro. 1982. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Jakarta: Erlangga.
Natawidjaja, Rochman. 1989. Peranan Guru dalam Bimbingan. Bandung: Abardin.
Walgito, Bimo. 1980. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Yogyakarta: yayasan penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
Surya, Moh., dan Natawidjaja, Rochman. 1985. Materi pokok bimbingan dan penyuluhan. Modul 1-3. Jakarta. Depdikbud. UT.
..............2011©Yang PEnting Share !™.............
0 komentar:
Posting Komentar